Ir. H. Paringgonan Nasution


Pedoman Budidaya Rambutan (Nephellium Lappacium)
Juli 18, 2011, 4:02 am
Filed under: Pertanian | Tag: , , ,

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya rambutan antara lain :
1. Pembibitan.
2. Pengolahan Media Tanam.
3. Teknik Penanaman.
4. Pemeliharaan Tanaman.
5. Hama dan Penyakit.

1. Pembibitan
Dalam melakukan pembibitan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya :

A. Persyaratan Benih.
Benih yang di ambil merupakan benih pilihan. Ada beberapa benih yang sangat baik untuk ditanam seperti : benih rambutan rapiah, benih rambutan aceh lebak bulus, benih rambutan cimacan, benih rambutan binjai, benih rambutan sinyonya.

B. Penyiapan Benih.
Dalam penyiapan benih terlebih dahulu dipersiapkan biji. Biji yang dipersiapkan merupakan biji yang dipergunakan sebagai pohon pangkal. Dimana buah telebih dahulu dikupas dan diambil bijinya. Biji tersebut di fermentasi dengan cara biasa atau ditahan selama 1-2 hari dan selanjutnya dianginkan selama 24 jam. Setelah itu biji dapat dipergunakan atau siap disemaikan. Disamping itu biji juga dapat direndam dengan larutan asam dengan perbandingan 1:2 dari air dan larutan asam. Larutan asam tersebut terdiri dari asam chlorida (HCl) sebanyak 25% atau asam sulfat (H2SO4) berat jenis 1.84. Cara pembuatannya biji direndam selama 15 menit kemudian di cuci dengan air tawar yang bersih sebanyak 3 kali berulang dengan air yang mengalir selama 10 menit dan dianginkan selama 24 jam. Untuk menghindari jamur biji dapat dibalur dengan larutan Dithane 45, Attracol 70 WP atau fungisida lainnya.



Rambutan (Nephellium Lappacium)
Juli 15, 2011, 8:04 am
Filed under: Pertanian | Tag: ,

Pendahuluan
Rambutan (Nephellium Lappacium) merupakan tanaman hortikultural berupa pohon dengan nama family Sapindacaeae. Tanaman ini termasuk dalam kategori tanaman buah tropis yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Hairy Fruit. Tanaman ini merupakan tanaman yang berasal dari Indonesia. Salah satunya di daerah Binjai Provinsi Sumatera Utara. Daerah ini memiliki varietas unggulan yang terkenal dengan nama Rambutan Binjai. Namun sekarang tanaman ini sudah terdapat di luar Indonesia yang memiliki iklim tropis maupun sub-tropis seperti Filipina dan beberapa negara Amerika Latin.

Jenis Tanaman
Berdasarkan hasil survey tanaman ini memiliki 22 jenis. Ada yang berasal dari galur murni ada juga berasal dari hasil okulasi atau penggabungan dari dua jenis dengan galur yang berbeda. Ciri-ciri yang membedakan dari setiap rambutan dapat dilihat dari sifat buah yaitu dari daging buah, kandungan air, bentuk, warna kulit, panjang rambut. Dari 22 jenis rambutan hanya beberapa varietas rambutan yang digemari dan dibudidayakan dikarenakan memiliki nilai ekonomis relatif tinggi. Varietas tersebut antara lain :

1. Rambutan Rapiah.
Tanaman ini memiliki buah yang tidak terlalu banyak tetapi mutu buahnya tinggi. Kulitnya berwarna hijau kuning merah dan warna tidak merata pada kulit. Memiliki rambut yang jarang. Daging buahnya tebal, manis dan agak kering serta kenyal. Buah ini memiliki daya tahan sampai 6 hari setelah dipetik.

2. Rambutan Aceh Lebak Bulus.
Tanaman ini memiliki bentuk pohon yang tinggi serta buah yang banyak. Buah untuk satu pohon dapat mencapai 160-170 ikat. Kulitnya berwarna merah kuning dan memiliki rambut yang halus. Rasanya manis asam dan memiliki banyak air. Buah ini memiliki daya tahan sampai 4 hari setelah dipetik dan memiliki daya tahan dalam pengangkutan.

3.Rambutan Cimacan.
Tanaman ini memiliki buah yang tidak banyak, dalam satu pohon dapat menghasilkan 90-170 ikat. Kulitnya berwarna merah kekuningan sampai merah tua. Memiliki rambut kasar dan agak jarang. Rasanya manis dan sedikit berair. Buah ini tidak tahan dalam pengangkutan.

4.Rambutan Binjai.
Tanaman ini merupakan salah satu varietas terbaik dan unggulan di Indonesia. Memiliki buah yang cukup banyak dengan kulit berwarna merah darah sampai merah tua. Rambut buah agak kasar dan jarang. Rasanya sangat manis denga sedikit asam. Hasil buah masih banyakkan rambutan aceh lebak bulus.

5.Rambutan Sinyonya.
Tanaman ini memiliki buah yang banyak dan batang pohon yang cukup kuat. Batang pohon jenis varietas ini sangat cocok untuk di okulasi. Warna kulit merah tua sampai merah anggur dengan rambut buah halus dan rapat. Rasa buah manis asam dan banyak air serta lembek.

Manfaat Tanaman
Budidaya buah rambutan memiliki banyak manfaat. Dalam satu buah rambutan memiliki kandungan gizi, zat tepung, zat protein, asam amino, zat lemak, sejenis gula yang mudah larut dalam air, zat enzim, zat mineral makro dan mikro serta vitamin. Kandungan tersebut sangatlah baik untuk kesehatan tubuh. Selain itu pohon rambutan juga dapat dijadikan sebagai pelindung dari sinar matahari dan dapat juga sebagai tanaman hias.

Sentra Penanaman
Dalam penanaman rambutan di Indonesia, tempat yang menjadi sentra penanaman adalah di Jawa dan Sumatera Utara. Daerah yang lebih banyak produksi buah rambutan antara lain di Jawa meliputi daerah Bekasi, Kuningan, Malang, Probolinggo, Lumajang dan Garut sedangkan Sumatera Utara meliputi daerah Binjai.

Syarat Tumbuh

1. Iklim.
Dalam budidaya rambutan angin sangat berperan dalam penyerbukan bunga. Intensitas curah hujan yang baik untuk budidaya rambutan berkisar antara 1.500-2.500 mm/tahun serta merata sepanjang tahun. Sinar matahari harus dapat mengenai seluruh areal penanaman sejak mulai terbit sampai tenggelamnya matahari. Intensitas pancaran sinar matahari sangat erat kaitannya dengan suhu lingkungan. Tanaman rambutan akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 25 derajat Celcius yang diukur pada siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil buah atau kurang sempurna buahnya seperti kempes. Kelembaban udara yang dikehendaki cenderung rendah karena kebanyakan pohon rambutan tumbuh di dataran rendah dan sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yang rendah, berarti udara kering karena sedikit uap air. Kondisi tersebut sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman rambutan.

2. Media Tanam.
Rambutan dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur serta sedikit mengandung pasir dan dapat tumbuh pada tanah yang banyak mengandung bahan organik atau pada tanah yang keadaan liat dan sedikit pasir. Pada dasarnya tingkat / derajat keasaman tanah (pH) tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman perkebunan lainnya di Indonesia yaitu antara 6-6,7 dan apabila kurang dari 5,5 perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu. Kandungan air dalam tanah idealnya antara 100-150 cm dari permukaan tanah. Pada dasarnya tanaman rambutan tidak tergantung pada letak dan kondisi tanah karena keadaan tanah dapat dibentuk sesuai dengan tata cara penanaman yang benar seperti dibuatkan bedengan sesuai dengan petunjuk yang ada.

3. Ketinggian Tempat.
Rambutan dapat tumbuh subur pada dataran rendah dengan ketinggian antara 30-500 m dpl. Apabila ketinggiannya dibawah 30 m dpl, pohon rambutan dapat tumbuh tetapi hasil buahnya tidak begitu bagus.